PENGUJIAN DIAMETER BENANG
- Maksud dan Tujuan
Untuk mengetahui ketebalan benang jahit sehingga memudahkan proses selanjutnya.
- Teori Dasar
- Fungsi dasar benang jahit
Benang jahit merupakan komponen yang sangat penting dalam proses garmen,maka dari itu untuk mendapatkan hasil yang maksimal harus diikuti dengan pemilihan dan pemakaian benang jahit dengan kualitas yang baik.
Fungsi dasar dari sebuah benang adalah untuk memberikan kesan estetika dan performa di jahitan dan kelim.
- Faktor yang mempengaruhi estetika benang jahit ;
Warna, kilau dan kehalusan / ketebalan harus dipertimbangkan saat memilih benang untuk tujuan dekoratif seperti jahitan atas atau bordir.
Pertimbangan lain meliputi:
- kesesuaian rona dan warna
- warna tahan luntur
- pemilihan setik jahitan
- keseragaman formasi jahitan.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi performa
Benang yang digunakan dalam pakaian harus cukup tahan lama untuk menahan abrasi dan panas jarum yang terjadi pada saat menjahit, proses akhir pakaian, peregangan dan pemulihan selama pemakaian.
Performa Benang dalam pakaian dapat dievaluasi dari:
- kekuatan jahitan
- ketahanan abrasi
- elastisitas
- ketahanan kimia
- sifat mudah terbakar
- warna tahan luntur
- Kemampuan jahit
Kemampuan jahit benang adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan performa benang jahit. Sebuah benang dengan kemampuan jahit yang baik memiliki diameter yang seragam dengan permukaan akhir yang baik. Keseragaman longitudinal benang berkontribusi pada kekuatan yang seragam dan mengurangi gesekan, saat melewati mekanisme pembentuk jahitan. Hal ini juga meminimalkan kerusakan benang dan biaya terkait yang timbul dari mesin pasang benang, memperbaiki jahitan dan memproduksi produk-produk berkualitas rendah.
Dalam menentukan parameter kemampuan jahit,terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah ;
- Tidak ada kerusakan pada saat menjahit dalam kecepatan tinggi
- Pembentukan jahitan Konsisten
- Tidak ada jahitan yang dilewati
- Pemerataan, untuk mencegah perubahan dalam ketegangan selama menjahit
- Ketahanan abrasi tingkat tinggi
- Kehalusan permukaan cukup, untuk melewati penuntun mesin dengan mudah
- Alat dan Bahan
- Thickness Tester
- Gunting benang
- Benang jahit
- Cara Kerja
Contoh uji di ukur tebalnya. 5 helai benang sama panjang diratakan lalu di ukur pada lima bagian yang berbeda dari benang tersebut. Kemudian lihat nilai untuk diameter benang yang dihasilkan oleh Thickness Tester
- Data Percobaan dan Perhitungan
Contoh uji
|
Diameter (mm)
| |
1.
|
0,18
|
0,000036
|
2.
|
0,18
|
0,000036
|
3.
|
0,17
|
0,000016
|
4.
|
0,17
|
0,000016
|
5.
|
0,17
|
0,000016
|
∑
|
0,87
|
0,000120
|
0,174
|
SD = ( xi-xn-1=0,0001204=0,0017
CV = SD×100%=0,00170,174×100%=0,97 %
- Diskusi
Pada pengujian ini tidak ada kesulitan yang berarti, hanya saja perlu diperhatikan beberapa faktor pada saat pengujian, diantaranya ;
- Pada saat melakukan pengukuran diameter benang, harus dilakukan dengan benar-benar teliti agar data yang dihasilkan tepat dan akurat
- Pada saat membaca skala harus seteliti mungkin
- Kesimpulan
Dari pengujian ketebalan benang, dapat disimpulkan bahwa rata-rata diameter ketebalan benang jahit sebesar 0,174 mm.
CONTOH UJI
No comments:
Post a Comment