PENGUJIAN SELIP JAHITAN
I.Maksud dan Tujuan
Untuk mengetahui besarnya
slip jahitan pada kain contoh.
II.Teori Dasar
Pada dasarnya pemakaian pakaian sehari-hari
tidak akan lepas dari gesekan-gesekan maupun tarikan terhadap pakaian yang
digunakan. Gesekan dan tarikan tersebut dapat mengakibatkan jahitan pada
pakaian rusak, sebelum terjadi kerusakan tersebut sering terjadi slip benang
kain (yarn fabrics) pada daerah
jahitannya. Hal ini dapat disebabkan oleh :
·
Rendahnya tetal lusi & pakan
·
Dangkalnya kampuh jahitan
·
Pakaiannya terlalu ketat
III.Alat dan Bahan
·
Kain
contoh uji
·
Instron
·
Kec. Penarikan : 100 mm/mnt
·
Jarak Jepit : 7,5 cm
·
Beban :
50 Kg
·
Ratio Kec. : chart : 1 : 5
·
Kain tenun
·
Benang jahit
·
Mesin jahit
IV.Cara Kerja
1) Menyiapkan contoh uji dengan
menggunting kain yang disediakan menjadi seperti gambar dibawah ini :
![]() |
2)
Gambar
kain contoh uji
3) Ukur kekuatan kain dengan instron (kain jangan sampai sobek)
4) Jepit kedua sisi contoh uji yg telah dijahit pada
instron dengan jarak jepit 7.5 cm
5) Jalankan instron hingga jahitan terputus
6) Evaluasi
V.
Data Percobaan dan Perhitungan
Lusi
- Bukaan 3 mm = (3 x 5) + 4 = 19 mm
(> 20,4 kg)
- Bukaan 6 mm = (6 x 5) + 4 = 34 mm
(> 20,4 kg)
Pakan
- Bukaan 3 mm = (3 x 5) + 10 = 25 mm
= 2 kg x 9,8
= 19,6 N
- Bukaan 6 mm = (6 x 5) + 10 = 40 mm
= 5 kg x 9,8
= 49 N
VI.Diskusi
Dari praktikum kali ini diketahui bahwa
kualitas bahan atau kualitas kain dan juga benang sangat mempengaruhi besarnya
slip jahitan. Bila penjepitan kurang baik atau belum sangat kencang maka
kemungkinan terjadinya slip akan semakin besar dan mempengaruhi hasil dari
grafik.
VII.
Kesimpulan
Dari data hasil
percobaan yang telah didapatkan dapat disimpulkan bahwa slip jahitan yang
terjadi pada lusi baik pada bukaan 3 mm maupun pada bukaan 6 mm >20,4 kg
atau = 200 N. Sedangkan slip jahitan pada pakan bukaan 3 mm sebesar 19,6 N dan
pada pakan bukaan 6 mm sebesar 49 N.
No comments:
Post a Comment