Monday, November 26, 2018

PENGUJIAN KEKUATAN JAHITAN KANCING


PENGUJIAN KEKUATAN JAHITAN KANCING


           I.Maksud dan Tujuan
Pengujian uji kekuatan tarik kancing bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan tarik yang dimiliki oleh sebuah kancing yang telah dijahit ke sehelai kain dengan beban tertentu.

        II.Teori Dasar
Pada dunia garmen, kancing merupakan salah satu asesoris yang sangat sering digunakan dalam pembuatan garmen, maka dari itu mutu kualitas serta kekuatannya harus sangat diperhatikan, karena dapat mempengaruhi kualitas garmen yang dibuat dengan asesoris kancing tersebut. Penggunaan kancing pun harus ditentukan berdasarkan enduse atau kegunaan pakaian jadi yang akan diproduksi.

     III.Alat dan Bahan
·         Universal safety tester
·         Mesin pasang kancing
·         5 buah kancing
·         Kain contoh uji.

     IV.Cara Kerja
1.    Siapkan kain contoh uji dan 5 buah kancing
2.    Lipat kain dan pasang kancing
3.    Jepit contoh uji pada mesin Universal Safety Tester
4.    Nilai skala harus di nol
5.    Tarik tuas
6.    Kancing yang terpisah diamati apakah masih utuh atau pecah
7.    Ulangi langkah diatas hingga kancing yang ke 5








        V. Tabel data Percobaan dan Perhitungan
No.
Kekuatan Kancing (Kgf)
x-x2
Keadaan Kancing
1.
8.75
0,0025
Putus Benang
2.
7,75
1,1025
Pecah Kancing
3.
8,5
0,09
Pecah Kancing
4.
9,25
0,2028
Pecah Kancing
5.
9,75
0,9023
Pecah Kancing
44
2,3


8,8
0,46

      VI.Diskusi
            Kekuatan pemasangan kancing pada produk garmen tidak hanya ditentukan dari bahan dasar pembuatan kancing tetapi jenis benang, jenis kain yang digunakan serta pemasangan (penjahitan) juga sangat berpengaruh terhadap tingkat kekuatan kancing yang menempel pada garmen.

  VII.         Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kekuatan jahitan kancing adalah sebagai berikut :
Kekuatan    = 8,8 Kgf
SD             = 3,15
CV             = 0,357 %
SE              = 1,408



Saturday, November 24, 2018

Pengujian Selip Jahitan


PENGUJIAN SELIP JAHITAN

           I.Maksud dan Tujuan
            Untuk mengetahui besarnya slip jahitan pada kain contoh.

        II.Teori Dasar
Pada dasarnya pemakaian pakaian sehari-hari tidak akan lepas dari gesekan-gesekan maupun tarikan terhadap pakaian yang digunakan. Gesekan dan tarikan tersebut dapat mengakibatkan jahitan pada pakaian rusak, sebelum terjadi kerusakan tersebut sering terjadi slip benang kain (yarn fabrics) pada daerah jahitannya. Hal ini dapat disebabkan oleh :
·         Rendahnya tetal lusi & pakan
·         Dangkalnya kampuh jahitan
·         Pakaiannya terlalu ketat

     III.Alat dan Bahan
·         Kain contoh uji
·         Instron
·         Kec. Penarikan             : 100 mm/mnt
·         Jarak Jepit                    : 7,5 cm
·         Beban                          : 50 Kg
·         Ratio Kec. : chart          : 1 : 5
·         Kain tenun
·         Benang jahit
·         Mesin jahit

     IV.Cara Kerja
1)      Menyiapkan contoh uji dengan menggunting kain yang disediakan menjadi seperti gambar dibawah ini :
 




2)      Gambar kain contoh uji
3)      Ukur kekuatan kain dengan instron (kain jangan sampai sobek)
4)      Jepit kedua sisi contoh uji yg telah dijahit pada instron dengan jarak jepit 7.5 cm
5)      Jalankan instron hingga jahitan terputus
6)      Evaluasi

        V.            Data Percobaan dan Perhitungan
Lusi
- Bukaan 3 mm = (3 x 5) + 4 = 19 mm   (> 20,4 kg)
- Bukaan 6 mm = (6 x 5) + 4 = 34 mm   (> 20,4 kg)

Pakan                           
- Bukaan 3 mm = (3 x 5) + 10 = 25 mm
                          = 2 kg x 9,8
                          = 19,6 N

- Bukaan 6 mm = (6 x 5) + 10 = 40 mm
                          = 5 kg x 9,8
                          = 49 N

     VI.Diskusi
            Dari praktikum kali ini diketahui bahwa kualitas bahan atau kualitas kain dan juga benang sangat mempengaruhi besarnya slip jahitan. Bila penjepitan kurang baik atau belum sangat kencang maka kemungkinan terjadinya slip akan semakin besar dan mempengaruhi hasil dari grafik.

  VII.         Kesimpulan
    Dari data hasil percobaan yang telah didapatkan dapat disimpulkan bahwa slip jahitan yang terjadi pada lusi baik pada bukaan 3 mm maupun pada bukaan 6 mm >20,4 kg atau = 200 N. Sedangkan slip jahitan pada pakan bukaan 3 mm sebesar 19,6 N dan pada pakan bukaan 6 mm sebesar 49 N.



PENGUJIAN MIGRASI WARNA PADA ZIPPER

PENGUJIAN MIGRASI WARNA PADA ZIPPER           I. Maksud dan Tujuan Praktikan bisa memahami dan mengetahui migrasi warna zipper conto...