Monday, December 10, 2018

PENGUJIAN DAYA REKAT INTERLINING


PENGUJIAN DAYA REKAT INTERLINING

          I. Maksud dan Tujuan
 Untuk mengetahui seberapa besar daya rekat interlining terhadap kain.

       II. Teori Dasar
Interlining dalam pembuatan garmen merupakan suatu hal yang bisa dibilang sebagai alat bantu, karena interlining berfungsi sebagai penahan atau pembuat utuh bentuk suatu komponen, misalnya kerah, manset dan lain-lain. Setiap interlaining yang dipakai pada setiap komponen memiliki jenis dan ketebalan yang berbeda, hal ini dikarenakan karena melihat dari jenis komponen, karena setiap komponen memiliki kriterianya masing-masing sehingga interlaining yang digunakannya pun pasti berbeda.
    III. Alat dan Bahan
·    Instron
-          Beban 500 g
-          Kec. Penarikan 50 mm/mnt
-          Jarak jepit 7,5 cm
·    Contoh uji 20x2,5 cm
·    Interlining woven
    IV.Cara Kerja

1.     
20 cm
interlining
10 cm
Menyiapkan contoh uji dengan seperti gambar dibawah ini :







2.      Tempelkan interlining sepanjang 10 cm pada kain dengan panjang 20 cm dengan menggunakan setrika
3.      Jepit bagian kain dan interlining yang tidak tertempel pada alat uji instron
4.      Jalankan instron hingga interlining yang terlekat terbuka
5.      Evaluasi data yang ditunjukan pada grafik

       V. Data Percobaan dan Perhitungan
*      Tabel Pengujian Woven 1 (1000 g)
NO.
Puncak Tertinggi (g)
Puncak Terendah (g)
1.
930
520
2.
880
540
3.
870
600
4.
850
600
5.
850
580
4380
2840
876
568

Kekuatan =  =  = 722 gram

*      Tabel Pengujian Woven 2 (1000 g)
NO.
Puncak Tertinggi (g)
Puncak Terendah (g)
1.
750
530
2.
720
570
3.
720
570
4.
700
590
5.
690
650
3580
2910
716
582

Kekuatan =  =  = 649 gram





*       Tabel Pengujian Woven 3 (1000 g)
NO.
Puncak Tertinggi (g)
Puncak Terendah (g)
1.
860
570
2.
720
620
3.
980
620
4.
650
600
5.
640
620
3850
3030
770
606

Kekuatan =  =  = 688 gram

*      Tabel Pengujian Non Woven 1 (500 g)
NO.
Puncak Tertinggi (g)
Puncak Terendah (g)
1.
255
190
2.
265
200
3.
275
210
4.
270
200
5.
300
170
1365
970
273
194

Kekuatan =  =  = 233,5 gram









*      Tabel Pengujian Non Woven 2 (500 g)
NO.
Puncak Tertinggi (g)
Puncak Terendah (g)
1.
195
180
2.
200
170
3.
215
155
4.
275
175
5.
190
185
1075
865
215
173

Kekuatan =  =  = 194 gram

*      Tabel Pengujian Non Woven 1 (500 g)
NO.
Puncak Tertinggi (g)
Puncak Terendah (g)
1.
160
145
2.
215
145
3.
215
145
4.
190
145
5.
295
150
1075
730
215
146

Kekuatan =  =  = 180,5 gram

*      Tabel Pengujian Woven  (1000 g)
NO.
Kekuatan (g)
(X- )2 (g)
1.
722
1272,35
2.
649
1393,5
3.
688
2,78
2059
2668,63
686,33
889,55

SD =

CV =  

SE =  =  = 21,1

*      Tabel Pengujian Non Woven  (500 g)
NO.
Kekuatan (g)
(X- )2 (g)
1.
233,5
951,1
2.
194
74,99
3.
180,5
491,06
608
1517,15
202,66
505,71

SD =

CV =  

SE =  =  = 15,9

    VI.Diskusi
Kekuatan rekat interlining pada kain bergantung pada suhu, tekanan, dan lamanya proses perekatan (fusing ataupun pressing), selain itu juga bergantung pada jenis kain atau interlining yang akan direkatkan. Interlining woven cenderung lebih kaku, maka akan semakin mudah di copot dari kain utama saat setelah ditempelnya interlining tersebut.


 VII.         Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kekuatan rekat interlining woven memiliki Standar Deviasi (SD) sebesar 36,53 ; CV sebesar 0,05% ; dan SE sebesar 21,1. Sedangkan kekuatan rekat interlining non woven memiliki SD sebesar 27,54 ; CV sebesar 0,13% ; dan SE sebesar 15,9.

No comments:

Post a Comment

PENGUJIAN MIGRASI WARNA PADA ZIPPER

PENGUJIAN MIGRASI WARNA PADA ZIPPER           I. Maksud dan Tujuan Praktikan bisa memahami dan mengetahui migrasi warna zipper conto...